Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Pasang Iklan - Isu Global

Iklan

Pasang Iklan - Isu Global

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jih Lilur, Pengusaha Asal Situbondo Bertekad Jadi pelaku perdagangan beras internasional

Senin, 28 Juli 2025 | 28.7.25 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-28T00:42:13Z


Situbondo,Isuglogal- Akibat selisih harga Beras cukup tinggi antara Indonesia dan Vietnam, Pengusaha Asal Situbondo HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Jih Lilur Bertekad untuk jadi pelaku perdagangan beras internasional. Hal itu di sampaikan setelah dirinya berkunjung ke negara Vietnam.


HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy menyampaikan harga beras premium Indonesia bisa mencapai Rp 18.000 hingga Rp 20.000. sedangkan di negara Vietnam hanya Rp 9.000 per kilogram.

"Ini bukan beras Bulog. Ini beras mahal yang dijual bebas di pasar Indonesia. Padahal kualitasnya setara," Ujar Jih Lilur, Senin (28/07/2025).


Menurutnya bukan kualitas berasnya yang menjadi perbedaan harga. Namun masalahnya ada pada sistem pertanian Indonesia yang selama ini dibelenggu oleh kartel dan praktik mafia pupuk.

"Jangan salahkan petani. Jangan salahkan tanah kita. Yang salah adalah sistem yang tidak pernah berpihak pada petani. Pupuk langka, harga melambung, dan ada mafia yang bermain di belakang," terangnya.


Sebab, saat dirinya berkunjung ke Vietnam, yang mana para petani disana sangat di manja oleh pemerintahnya.

"Petani di Vietnam dimanja pemerintah. Mereka diberi pupuk dengan harga terjangkau, akses mudah, dan tidak ada mafia yang merampas hak mereka. Maka jangan heran kalau harga beras mereka bisa murah tapi tetap berkualitas tinggi," terangnya.


Dalam kunjungannya ke Vietnam, Jih Lilur mengaku belajar banyak dari sistem distribusi dan manajemen pertanian negara tersebut. Ia menyoroti bagaimana pemerintah Vietnam terlibat aktif dalam memotong rantai distribusi dan menjamin ketersediaan pupuk serta alat produksi bagi petani.

"Vietnam itu tidak menunggu investor asing untuk memperbaiki pertaniannya. Mereka mandiri dan melindungi petani mereka sendiri," tambahnya.


Lebih lanjut, Jih Lilur menyampaikan tekadnya untuk menjadi pelaku perdagangan beras internasional, khususnya dari Vietnam ke berbagai negara maju yang membutuhkan beras berkualitas.

"Hari ini saya meneguhkan niat untuk berdagang beras kualitas terbaik dari Vietnam ke seluruh dunia. Dunia butuh pangan berkualitas, dan kita bisa jadi jembatan untuk itu," terangnya.


Ia menyebut langkah ini bukan hanya untuk keuntungan pribadi, melainkan juga sebagai bagian dari kontribusinya terhadap kemanusiaan global. 

" Semoga berfaedah buat banyak manusia dan kemanusiaan di dunia. Ini bukan soal dagang saja, ini soal menghadirkan keadilan pangan," tegasnya.


Jih Lilur pun berharap agar pemerintah Indonesia segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap kebijakan pupuk dan tata niaga pertanian. 

"Selama mafia pupuk masih merajalela, jangan harap harga beras kita bisa bersaing. Kita harus mulai dari keberpihakan kepada petani, bukan kepada tengkulak atau pemilik modal besar," pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update