Situbondo,Isuglogal- Sebuah pernyataan terbuka dari seorang Aktivis 98 yang menyebut dirinya Aktivis Tanpa Nama menggugah perhatian publik. Ia mengaku terkejut saat membaca undangan jumpa pers yang mengatasnamakan Aktivis 98, yang rencananya akan menyuarakan sejumlah tuntutan pada tahun 2025.
Menurutnya, hal itu menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, jarak antara 1998 dan 2025 sudah terpaut 27 tahun, bahkan berbeda abad. Tahun 1998 berada di abad ke-20, sementara tahun 2025 sudah memasuki abad ke-21.
“Apakah di Republik Indonesia ini sudah tidak ada lagi aktivis abad 21, sehingga Aktivis 98 harus kembali tampil merilis tuntutan aksi demonstrasi? Bahkan aksi yang banyak dilakukan anak-anak STM pun kini seakan diwakili Aktivis 98,” ujarnya dalam tulisan opini yang beredar.
Ia menegaskan, sebagai bagian dari Aktivis 98, dirinya merasa gerakan mahasiswa kala itu memiliki karakter murni, tidak menumpang isu dari kelompok lain. Gerakan Reformasi 1998 menurutnya merupakan tonggak sejarah, yang bahkan ia sebut lebih monumental daripada gerakan 1966.
Namun, ia juga menolak jika gerakan masa kini harus diklaim oleh aktivis masa lalu. “Aktivis 98 adalah aktivis 98, aktivis abad 20. Pertanyaannya, ke mana aktivis Indonesia abad 21?” Imbuhnya.
Dalam opininya, ia juga menyindir kecenderungan beberapa kelompok mahasiswa atau pemuda saat ini yang justru bernaung di balik aksi pihak lain, misalnya bersama pengemudi ojek online yang sedang berduka karena salah satu rekannya menjadi korban kecelakaan.
" Ia menyerukan agar aktivis muda 2025 berani tampil sebagai dirinya sendiri. “Wahai rekan aktivis 2025, wahai adik-adik aktivis abad 21, hadir dan muncullah! Jangan biarkan gerakan kalian diklaim oleh aktivis abad 20,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menyinggung soal kepemimpinan nasional. Baginya, pergantian presiden bukan solusi setiap kali ada masalah. Ia mengajak generasi baru memberi kesempatan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk menyelesaikan masa pemerintahannya.
“Terlalu mahal biayanya bila aktivis abad 21 harus mengganti presiden. Berikan kesempatan Prabowo Subianto memimpin negeri ini,” pungkasnya.