Situbondo,Isuglogal- Pengusahaan asal Situbondo, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, menyampaikan rencana besar perjalanan usahanya dengan tajuk “Akur Amat Kau Pedras”.
Pasalnya, dalam program tersebut mencakup sembilan sektor strategis, mulai dari akuakultur, rokok, air mineral, tambang, kebun, tembakau, pertanian, perdagangan hingga beras.
Selama 19 bulan terakhir, Khalilur mengaku telah berjuang keras menembus pasar internasional, khususnya dalam upaya mengekspor Benih Bening Lobster (BBL) dari Indonesia ke Vietnam. Namun perjalanan itu tidak mudah. Ia menyebut kerap dipermainkan regulasi yang tumpang tindih di internal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Selama itu saya diprank oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikibuli oleh menteri dari negara sendiri. Aturan yang dibuat tidak dipatuhi, semuanya gelap. Menteri gelap,” Ujar HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, kamis (4/9/2025).
Jih Lilur sapaan akrabnya menyampaikan bahwa dirinya merasa lega saat presiden Prabowo Subianto memutuskan pemberhentian sementara ekspor BBL ke Vietnam sejak 1 Agustus kemarin. Bahkan, kewenangan pengaturan ekspor kini langsung ditarik ke Presiden melalui rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang sedang digodok.
Jih Lilur menyebut, aturan baru itu kabarnya akan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga lintas sektor, mulai dari Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, BPK, KPK, Polri, TNI, Kejaksaan Agung, KKP, hingga kemungkinan Kementerian Pertahanan. Menurutnya, sistem yang lebih terbuka ini akan menciptakan iklim usaha yang sehat.
“Dengan aturan main yang setara dan objektif, saya bersama Bandar Laut Dunia Grup siap menjadi Raja Lobster Dunia. Pasar Vietnam sudah kami kuasai, dan suplai dari Indonesia sedang disiapkan untuk dikuasai secara berkelanjutan,” Imbuhnya.
Selain itu, pihaknya memastikan memastikan bahwa dalam 10 hari mendatang, 17 tim Balad Grup yang terdiri dari direksi dan karyawan akan bergerak ke sebuah provinsi. Mereka akan membuka kantor cabang, menyiapkan sembilan gudang penampungan BBL, serta mendirikan 200 Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk menggandeng ribuan nelayan lokal.
Selanjutnya saya akan kembali menata usaha di gugusan Teluk Kangean. Di saat bersamaan, ia sudah memulai kembali aktivitas di sektor tambang yang sempat tertunda karena “perang panjang” melawan mafia lobster," sampainya.
Sehingga, pihaknya optimistis akan lahir diversifikasi bisnis di berbagai lini. Beberapa prioritas yang segera dijalankan adalah pembangunan Pabrik Rokok Bintang Sembilan (RBS), pabrik beras, perkebunan tembakau, hingga industri air mineral. Selain itu, perdagangan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan budidaya juga akan digarap lebih serius.
“Saya bangga dan bahagia, Presiden benar-benar berani memberangus mafia. Inilah saatnya saya bekerja maksimal. Kerja jujur dan idealis saya sudah memperoleh pendukung utama, Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto,” harapnya.
Melalui rencana besarnya Akur Amat Kau Pedras, Khalilur mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berperan serta.
“Mari bersama cintai Indonesia, mari bersama bangun jaya Indonesia,” pungkasnya.